Sebanyak 50 kapal selam Korea Utara menghilang dari pangkalannya, membuat pasukan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS memburu keberadaan kapal selam tersebut.

Angkatan Laut Korea Selatan mengoperasikan kapal perusak Aegis dan kapal korvet di laut Timur dan Barat, serta menerbangkan pesawat partroli maritim P3C untuk mencari keberadaan kapal selam Korea Utara. Pesawat patroli AS P-8 Poseidon juga menjalankan tugasnya mendeteksi kapal selam Korea Utara.

Di antara kapal selam yang dimiliki Korea Utara, kapal selam kelas Romeo berbobot 1.800 ton dapat berada di dalam air selama 15 hari. Namun, otoritas militer Korea Selatan dalam waktu dekat diperkirakan dapat mendeteksi kapal selam kelas Hiu atau Salmon karena kemampuan dua jenis kapal selam ini tidak bisa bertahan lama di bawah air.

Pejabat militer Korea Selatan mengatakan topan Goni 15 yang diperkirakan melewati laut Timur besok diperkirakan memengaruhi pendeteksian aktivitas kapal selam Korea Utara.