Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea sejak pukul 6.30 malam di hari Sabtu (22/8/2015) di desa gencatan senjata Panmunjeom, namun belum mencapai titik temu.

Namun, dikabarkan kedua Korea akan membuka kembali pertemuan itu pada pukul 3 sore hari Minggu (23/8/2015) setelah masing-masing mempertimbangkan kembali sikapnya satu sama lain.

Selisih pandang kedua Korea tidak mencapai kata akhir meski telah mengadakan pertemuan selama sekitar 10 jam.

Juru bicara Cheongwadae, Min Kyeong-wook, mengadakan brifing darurat pada subuh hari Minggu dan mengatakan kedua Korea menghentikan pertemuan pada pukul 4.15 dini hari dan akan mengoordinasikan perbedaan mereka pada pertemuan sore.

Menurut Min, kedua pihak membahas cara mengatasi insiden terakhir yang menyelimuti Semenanjung Korea dan juga cara mengembangkan hubungan antar-Korea di masa depan dalam pertemuan kali ini.

Kedua Korea diketahui membahas soal provokasi ranjau di DMZ, penembakan artileri, penyiaran propaganda Korea Selatan, dan sejumlah hal lain.

Selain itu, pihak Korea Selatan diperkirakan akan menjelaskan upaya memajukan hubungan antar-Korea, termasuk isu reuni keluarga terpisah dan isu nuklir Korea Utara.

Sementara itu, pihak Korea Utara diperkirakan mengusulkan penghentian latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, Ulchi Freedom Guardian (UFG), membuka pariwisata Gunung Geumgangsan, dan pencabutan sanksi 24 Mei terhadap Korea Utara.