Seiring dibukanya kembali siaran propaganda anti-Pyongyang melalui pengeras suara milik militer Korea Selatan, Korea Utara meresponsnya dengan memasang siaran propaganda anti-Seoul, untuk pertama kali setelah 11 tahun.
Seorang pejabat di Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan militer Korea Utara telah membuka siaran propaganda anti-Seoul melalui pengeras suara di beberapa wilayah di garis demarkasi militer (MDL) setelah tanggal 15 Agustus, saat siaran propaganda anti-Pyongyang dibunyikan oleh militer Korea Selatan.
Militer Korea Selatan menjelaskan siaran pengeras suara Korea Utara tampaknya untuk menghalangi siaran propaganda anti-Pyongyang Korea Selatan, daripada sebagai propaganda rezimnya, dan lebih ditujukan agar tentara dan warga Korea Utara tidak dapat mendengar siaran propaganda anti-Pyongyang dan agar psikologis mereka tidak teragitasi.
Sementara itu, militer Korea Selatan dan Amerika Serikat mulai melakukan latihan bersama Ulchi Freedom Guardian mulai 17 hingga 28 Agustus ini. Latihan yang dilaksanakan setiap tahun ini menggunakan simulasi komputer, dengan mengasumsikan muncul situasi pertempuran di Semenanjung Korea.
Sekitar 50.000 tentara Korea Selatan dan 30.000 tentara Amerika Serikat ambil bagian dalam latihan tersebut, untuk menguji rantai komando dan taktik operasi lainnya,
Sementara itu, Korea Utara mengeluarkan peringatan akan memberi respons militer kuat atas latihan ini.