Mantan Perdana Menteri Jepang, Tomiichi Murayama, mengatakan ia tidak menerima kesan bahwa pidato Perdana Menteri Shinzo Abe, pada hari Jumat (14/8/2015), dibangun dari Pernyataan Murayama 1995.
Dalam konferensi pers yang diadakan di kota tempat tinggalnya, Oita, mantan pemimpin Jepang mengatakan kata-kata kunci dalam sambutannya 20 tahun yang lalu, yaitu penguasa kolonial, agresi, permintaan maaf, dan penyesalan, digeneralisasi dalam pidato Abe.
Dia mengatakan Abe membacakan kata-kata manis, tapi tidak menegaskan kepada siapa ia meminta maaf, atau arah tindakan masa depan.
Murayama mengatakan jika perdana menteri berpidato pada peringatan soal perang, ia seharusnya menggunakan pernyataan lebih jelas.