Kelompok pembelot Korea Utara di Korea Selatan mengirim selebaran anti-Pyongyang pada hari Jumat pagi (14/8/2015), mengutuk ledakan ranjau darat Korea Utara terakhir di Zona Demiliterisasi (DMZ).
Ketua Pejuang untuk Korea Utara Merdeka, Park Sang-hak, mengklaim kelompoknya mengirim 200 ribu selebaran dan 500 tongkat memori data berisi film AS "The Interview" yang melekat pada sepuluh balon saat melintasi perbatasan ke Korea Utara dari Kabupaten Yeoncheon, Provinsi Gyeonggi, pada hari Jumat pagi.
Dia mengatakan distribusi selebaran itu bertujuan mengekspos kepada rakyat Korea Utara atas kekejaman yang dilakukan rezim Kim Jong-un termasuk serangan torpedo kepada kapal angkatan laut Cheonan Korsel.
Pejuang untuk Korea Utara Merdeka dan kelompok-kelompok lainnya, sebelumnya mengatakan balon akan diluncurkan dari Imjingak di Paju, Provinsi Gyeonggi. Namun, mereka terpaksa mengubah rencana setelah polisi memblokir lokasi tersebut.
Kelompok sipil lain membuka konferensi pers di Imjingak sekitar tengah hari yang mengutuk Korea Utara.
Sementara tetap tutup mulut soal ledakan ranjau yang melukai dua tentara Korea Selatan hingga cacat, Korut pada hari Kamis (13/8/2015), melalui situs propaganda Uriminzokkiri, mengatakan akan menganggap distribusi selebaran sebagai deklarasi perang dan akan memusnahkan sumber provokasi tanpa belas kasihan.