Ketua Pertama Komite Pertahanan Nasional Korea Utara, Kim Jong-un, dikabarkan mengeksekusi mati Wakil Perdana Menteri, Choe Young-gun, pada bulan Mei lalu.
Wakil PM Choe tersebut pernah mengunjungi Seoul sebagai wakil Korea Utara saat pertemuan tingkat menteri antar-Korea pada bulan Juni tahun 2005 lalu, dan pernah menjadi wakil Korea Utara sebagai Komite Kerja Sama Ekonomi Antar-Korea. Dia merupakan pakar ekonomi yang ditunjuk sebagai salah satu dari 7 wakil PM kabinet Korea Utara di bulan Juni tahun lalu.
Namun, sosok Choe Young-gun menghilang setelah bulan Desember saat peringatan 3 tahun wafatnya Kim Jong-il.
Sumber berita pemerintah menyatakan Wakil PM Choe ditembak karena mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kebijakan Kim Jong-un. Dia tidak puas dengan kebijakan penghijauan hutan Kim Jong-un, dan tidak menunjukkan hasil yang baik.
Kementerian Unifikasi menyatakan tengah mencermati perubahan personel Korea Utara sejak sosok Choe Young-gun hilang di media Korea Utara.
Sebelumnya, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan juga menyatakan pejabat tinggi yang dieksekusi mati setelah pemerintahan Kim Jong-un berdiri mencapai 70 orang, termasuk Jang Sung-taek dan Hyon Yong-chul. Hal tersebut memperlihatkan politik intimidasi Korea Utara yang semakin mengeras.