Menteri Pertahanan Han Min-koo berjanji melakukan tindakan balasan saat menanggapi ledakan ranjau darat Korea Utara yang membuat cacat dua tentara Korea Selatan pada tanggal 4 Agustus.
Pada rapat darurat Komite Pertahanan Nasional Majelis Nasional di hari Rabu (12/8/2015), Han menjelaskan hal tersebut saat merespons pertanyaan anggota parlemen Partai Saenuri Yoo Seung-min bahwa apakah pengeras suara untuk perang psikologis menjadi satu-satunya yang Korea Utara terima atas provokasi terbarunya.
Terkait usulan Korea Selatan menyerang garis depan Pos Jaga 233 Korut, yang diduga mengirim tentara penanam ranjau, Han mengatakan tidak ada keputusan untuk itu meskipun idenya sudah naik.
Selama brifing, anggota parlemen dari dua kubu membombardir Han soal kewaspadaan militer Korea Selatan terhadap Korea Utara dan cara-cara mengamankan hak membela diri jika terjadi provokasi bersenjata.
Anggota perwakilan Saenuri, Joo Ho-young, mengecam militer karena butuh hampir seminggu untuk menyimpulkan bahwa Korea Utara berada dibalik ledakan ini. Dia mengatakan itu bertentangan dengan protokol respons militer yang segera menyerang sumber serangan dan menurunkan pasukan saat terjadi provokasi.
Anggota parlemen Kwon Eun-hee dari oposisi Partai Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi-NPAD juga mengkritik penguasa militer karena tidak memberitahu Presiden Park Geun-hye tentang masalah ini secara langsung.