Korea Utara menyampaikan sikapnya kepada AS bahwa latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS harus lebih dulu dihentikan jika ingin berdialog.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan jika AS menghentikan tindakan permusuhan seperti melakukan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS, atau tindakan lainnya, dialog di antara mereka akan bisa digelar dan berbagai masalah juga dapat dibicarakan.

Jubir tersebut melontarkan sikapnya saat mengomentari pernyataan utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk pembicaraan segi enam, Sydney A. Seiler, yang mengatakan dialog tidak terjadi karena ketidakhadiran Korea Utara.

Dia menambahkan alasan utama Semenanjung Korea diselimuti awan ketegangan yang meninggi tanpa dialog karena kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara, khususnya dengan latihan militer gabungan. Jika AS tidak menunjukkan sikap penuh kesungguhan untuk berdialog dengan menghentikan latihan militer gabungan, lingkaran setan akan terus berlangsung tanpa muncul pintu dialog.

Namun, AS menolak sikap Korea Utara dan menilai tidak rasional yang mengaitkan latihan militer gabungannya dengan Korea Selatan, sementara Korea Utara terus dengan kemungkinan uji coba nuklirnya, dan menjadi ancaman implisit.