Kementerian Unifikasi Seoul menyampaikan posisi keras untuk menghadapi ancaman provokasi Korea Utara, tapi mendorong pertukaran di tingkat sipil.
Jubir Kementerian Unifikasi, Lim Byong-cheol, menyatakan hal ini dalam pengarahan rutin pada hari Senin (11/5/2015), sehubungan peluncuran rudal balistik dari kapal selam baru-baru ini. Menurutnya, Seoul akan mengeluarkan respons keras terhadap provokasi, ancaman, dan permintaan tidak realistis dari Korea Utara, yang didasarkan pada prinsip respons yang sudah ada. Namun, ia melanjutkan akan mendorong pertukaran tingkat sipil untuk memulihkan homogenitas penduduk dua Korea.
Jubir Lim menerangkan pertukaran sipil tersebut akan dipromosikan teratur agar berkontribusi dalam perkembangan hubungan antar-Korea.
Lim mengatakan pemerintah tidak berubah sikap terkait sanksi ekonomi terhadap Korea Utara yang disebut langkah 24 Mei.