Menteri Unifikasi, Ryoo Kihl-jae, menyatakan jika Korea Selatan dan Utara dapat berdialog, sanksi 24 Mei 2010 terhadap Korut bisa saja ditarik.
Ryoo mengatakan dalam sebuah ceramah di hari Jumat (6/2/2015) bahwa kerja sama ekonomi dengan Korut tidak berjalan karena sanksi tersebut, tapi pemerintah Korsel telah membahasnya.
Ia menambahkan bahwa modal Korsel yang ditanam pada proyek Rajin-Khasan tidak akan terkena dampak sanksi 24 Mei.
Namun, Korut akan mencari cara dan tidak menepati janji untuk melakukan pertemuan. Meskipun demikian, menurutnya Korsel harus dapat membujuknya terus menerus.
Ryoo menuturkan karena tahun ini adalah 70 tahun kemerdekaan Korea, pemerintah bersedia menjalankan kerja sama di bidang sosial, budaya, agama, dan olahraga.
Menurutnya, Korut seharusnya mengubah sikapnya. Dan, Korsel juga harus berusaha mengubah sikap Korut.