Pyongyang mengecam Seoul pada hari Rabu (7/1/2015), menyalahkan karena membiarkan para aktivis terus mengirim selebaran anti-Korea Utara ke seberang perbatasan.
Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA) mengatakan jika mereka telah melakukan bagiannya, pemerintah Korea Selatan seharusnya dapat mencegah selebaran itu dikirim.
Dua hari setelah sekelompok pembelot Korea Utara meluncurkan balon yang membawa selebaran kecaman pada rezim Korut dan melintasi perbatasan, KCNA mendesak Korea Selatan untuk bertindak terhadap aksi-aksi seperti itu.
Menyebutnya sebagai tindakan "sembrono," KCNA mengatakan peristiwa tersebut muncul di saat semua warga Korea di seluruh dunia tengah bersemangat melihat hubungan antara kedua Korea membaik.
Ia menambahkan kampanye selebaran merupakan pancingan atas sikap Korea Utara dan daya tarik bagi peningkatan hubungan antar-Korea dan reunifikasi. Merujuk pidato Tahun Baru pemimpin Korea Utara, KCNA mengatakan tindakan terakhir dari para aktivis Korea Selatan adalah langkah untuk "menghalangi peningkatan hubungan Utara-Selatan dan merusak suasana dialog."
Pada tanggal 1 Januari, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan kesediaannya mengadakan pembicaraan antar-Korea, seraya mengatakan tidak ada alasan untuk tidak melakukan "dialog tingkat tertinggi" antara kedua Korea jika kondisinya tepat.