Wakil Ketua Komisi Persiapan Unifikasi Kepresidenan mengatakan dialog antar-Korea semestinya dimulai, meskipun soal nuklir Korea Utara tetap belum bisa dituntaskan.

Wakil Ketua Jeong Jong-wook menyebutkan hal itu pada hari Senin (5/1/2015), saat melakukan wawancara dengan majalah Dewan Rakyat Korea Selatan bagi Rekonsiliasi dan Kerja Sama.

Jeong mengatakan persoalan nuklir Korea Utara harus menjadi target akhir pemerintahan Park Geun-hye pada persoalan denuklirisasi Semenanjung Korea. Dia menambahkan, meski demikian, dialog antar-Korea semestinya terus diaktifkan meski tidak ada kemajuan pada soal nuklir.

Mengenai sanksi 24 Mei yang dijatuhkan Seoul terhadap Pyongyang menyusul tenggelamnya kapal perang Korea Selatan Cheonan pada 2010, Jeong mengatakan, meski Seoul berkeinginan mencabutnya, pertemuan komprehensif harus digelar terlebih dahulu pada soal itu bersama Korea Utara. Dia juga menegaskan perlunya Pyongyang menyampaikan sikap atas persoalan yang memicu Seoul memberlakukan sanksi tersebut.

Jong mengatakan Seoul akan merilis piagam unifikasi sekitar bulan Agustus, saat menandai 70 tahun kemerdekaan dari penjajahan Jepang.