Choson Sinbo memuat sebuah artikel pada hari Kamis (1/12/2015) mendesak pemerintah Korea Selatan menanggapi pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang menyatakan kesediaannya melakukan KTT antar-Korea.

Surat kabar pro-Korut yang berbasis di Jepang mengatakan kebuntuan antara dua Korea dapat rusak jika Korea Selatan tidak mengambil kesempatan emas, sebagaimana dinyatakan dalam pidato pemimpin tertinggi Korea Utara, sebagai jalan pintas perubahan besar dalam hubungan antar-Korea.

Dalam pidato televisi nasional menyambut Tahun Baru sehari sebelumnya, pemimpin Korea Utara mengatakan tidak ada alasan untuk tidak melakukan "dialog tingkat tertinggi" antara dua Korea jika kondisinya sudah layak. Dia membuat pernyataan itu saat ia menekankan perlunya sebuah "titik balik besar" dalam hubungan antara kedua pihak.

Harian itu menambahkan Kim berbicara tentang hubungan antar-Korea dan unifikasi sebagai isu penting dalam pesan Tahun Baru-nya, seraya mencatat bukan hal biasa bagi pemimpin Korea Utara merekomendasi pertemuan puncak antara dua Korea.

Namun, laporan itu menambahkan sikap AS bisa menjadi variabel kunci dalam meningkatkan hubungan antar-Korea. Laporan tersebut menyatakan seruan Pyongyang agar mengubah kebijakan Korea Selatan terhadap Korea Utara, yang dibuat Kim dalam pesan Tahun Baru-nya, adalah permintaan yang adil dan sebuah ultimatum.