Korea Utara dan AS diketahui sedang merencanakan kontak di Singapura dengan cara '1,5 track', atau mengutus tokoh-tokoh setengah dari pemerintah dan setengahnya lagi dari kalangan swasta.

Menurut sejumlah sumber berita luar negeri, keduanya tengah merencanakan pertemuan antara pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara dan para pakar urusan Semenanjung Korea di AS di Singapura bulan depan. Namun, belum dipastikan jumlah atau siapa pesertanya dan kapan.

Diperkirakan dalam pertemuan tersebut akan hadir Menteri Luar Negeri Korea Utara yang merupakan ketua juru runding segi enam, Ri Yong-ho, Wakil Ketua Choi Seon-hui, mantan perwakilan khusus AS untuk kebijakan Korea Utara, Stephen Bosworth, dan Ketua Pusat Nonproliferasi di bawah Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat, Joseph Detrani.

Para pakar terus menyatakan keharusan berdialog dengan Korea Utara dengan 'pembicaraan investigatif' untuk mencegah semakin canggihnya kemampuan nuklir Korea Utara dan untuk membuka jalan pertemuan segi enam.

Keberhasilan kontak tersebut akan menjadi dinamika dalam mengetahui sejauh mana keinginan dua negara itu soal pembukaan dialog. Namun, perbedaan besar jurang pernyataan antara Korea Utara dan AS, dan dibicarakannya HAM Korea Utara secara resmi di PBB, akan menyulitkan menemukan solusi yang bermakna.