Komite Unifikasi Damai Tanah Air Korea Utara mengecam latihan pertahanan pasukan militer Korea Selatan, yang disebut sebagai latihan perang nuklir yang ditujukan kepada Korea Utara.
Menurutnya, Korea Selatan sudah membatalkan pertemuan tingkat tinggi secara sepihak dan menjalankan latihan pertahanan berskala terbesar sepanjang sejarah. Pihaknya sama sekali tidak setuju dengan latihan perang tersebut.
Komite Unifikasi Damai Tanah Air Korea Utara juga menuduh pasukan Korea Selatan menembaki pasukan Korea Utara yang tengah berpatroli reguler di garis perbatasan militer dan laut Kuning.
Sementara, latihan pertahanan yang berlangsung sampai 21 November mendatang menghadirkan 330 ribu militer dari Angkatan Udara, Darat, dan Laut, bersama 23.000 unit alat mekanis.
Pemerintah Korea Selatan merespons tuduhan Korea Utara dengan menyatakan latihan itu adalah latihan pertahanan yang sangat wajar. Wakil Juru Bicara Kementerian Unifikasi, Park Soo-jin, menyatakan kecaman Korea Utara tidaklah adil, dan komentar bernada ancaman tidak bermanfaat dalam memperbaiki hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.