Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa sentimen publik Korea Utara terhadap Korea Selatan menjadi lebih negatif.

Institut Studi Perdamaian dan Unifikasi di Universitas Nasional Seoul mengumumkan hasil survei terbaru pada hari Rabu (27/8/2014) yang dilakukan kepada 149 pemukim Korea Utara di Korea Selatan yang lari dari Korea Utara tahun lalu.

Para pembelot tersebut, hanya 55,7 persen yang menjawab mereka mempertimbangkan Korea Selatan sebagai mitra kerja sama ketika mereka tinggal di Korea Utara. Ini adalah penurunan yang signifikan dari survei serupa yang dilakukan kepada para pelarian Korea Utara yang meninggalkan kampung halamannya pada tahun 2012, dengan 63,9 persen dari yang disurvei mengatakan hal yang sama.

Di sisi lain, 20,1 persen dari yang disurvei tahun ini mengatakan mereka menganggap Korea Selatan sebagai musuh ketika mereka berada di Korea Utara, naik 7,3 persen dari survei sebelumnya.

Pada bagian yang berpikir bahwa ada kesempatan besar bagi Korea Selatan untuk melakukan provokasi militer ke Korea Utara juga meningkat secara substansial dari 45,9 persen menjadi 63,7 persen selama periode yang sama.

Profesor Kim Byung-ro di institut itu mengatakan ketegangan yang meningkat antar Korea tahun lalu dan diperkuat propaganda ofensif Korut terhadap Korea Selatan tampaknya memengaruhi pandangan rakyat Korea Utara terhadap Korea Selatan.