Menteri luar negeri Korea Utara Lee Su-yong menekankan, rezim Pyongyang memiliki kekuatan pencegah nuklir dikarenakan tekanan militer dan kebijakan permusuhan dari pemerintah Washington.
Wakil menteri luar negeri Korea Utara Choi Myong-nam mengungkapkan, menlu Lee telah menegaskan kepemilikan nuklirnya bukanlah pilihan, tetapi cara tangkal untuk mencegah terjadinya perang.
Sehubungan dengan rangkaian peluncuran misil jarak pendek baru-baru ini, dia justru mengecam latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, dimana sekalanya lebih mengancam.
Menteri Lee juga menyebutkan unifikasi dalam bentuk sistem federasi pasti akan mencegah terjadinya perang di sekitar semenanjung Korea dan menjamin perdamaian regional. Ditambahkannya, dalam negara federasi ini, nantinya tetap berada di 2 sistem, sehingga tidak perlu terjadi konflik dalam proses menuju unifikasi.
Sementara itu, Korea Utara mengadakan pertemuan dengan Cina dan Jepang secara berturut-turut. Menteri Lee bertemu dengan menteri Cina Wang I untuk pertama kali sejak menteri Lee menjabat pada bulan April. Kedua menteri diperkirakan telah berbicara mengenai hubungan bilateral dan soal nuklir Korea Utara.