Otoritas militer sudah berniat akan membalas 3 kali lipat provokasi Korea Utara. Ketua Gabungan Kepala Staf, Choi Yoon-Hee menginstruksikan harus melakukan balasan 3 hingga 5 kali lebih banyak jika Korea Utara melakukan provokasi.
Instruksi tersebut sesuai dengan doktrin ‘cepat, tepat dan cukup’ yang dikeluarkan setelah provokasi penembakan atas pulau Yeongpyeong di bulan November tahun 2010. Doktrin tersebut pertama kali diterapkan pada hari Senin (31/3/2014) sebagai balasan atas penembakan Korea Utara ke Garis Batas Utara (NLL).
Pasukan marinir angkatan laut di pulau Baeknyeongdo mengeluarkan 300 tembakan balasan dengan meriam artileri K-9 ke perairan belahan utara Garis Batas Utara (NLL) setelah Korea Utara meluncurkan 100 tembakan ke perairan belahan selatan lintas Garis Batas Utara.
Pejabat militer mengatakan tembakan balasan itu dilakukan berselang beberapa menit setelah meriam Korea Utara masuk sesuai dengan prinsip ‘cepat’, dan jumlah meriam yang ditembakkan 3 kali lebih banyak sesuai dengan prinsip ‘cukup’.