Menteri Unifikasi Ryoo Kihl-jae telah merespon negatif rencana kelompok sipil mengirim bantuan pupuk ke Korea Utara.
Dia membuat pernyataan itu dalam sesi tanya jawab setelah berbicara di sebuah forum pada hari Rabu (19/3/2014) yang diselenggarakan Institut Korea untuk Analisis Pertahanan.
Dia mengatakan sekarang bukan saatnya memberikan bantuan pupuk tingkat sipil. Tetapi, ia juga menambahkan ini bukan mengatakan rencana bantuan kelompok tersebut tidak pantas.
Kementerian Unifikasi mengatakan sebelumnya pada hari Senin (17/3/2014) rencana bantuan itu melanggar larangan perdagangan lintas batas dan pertukaran yang diberlakukan sejak Mei 2010 setelah Korea Utara menghantam sebuah kapal Angkatan Laut Korea Selatan dengan torpedo.
Dewan Korea untuk Rekonsiliasi dan Kerjasama meluncurkan kampanye pada hari Kamis lalu (13/3/2014) untuk mengirim satu juta karung pupuk ke Korea Utara dan saat ini tengah menggalang dana dari masyarakat.
Menteri Ryoo juga mengatakan meskipun kaum liberal tampaknya lebih tertarik pada hubungan antar-Korea dan unifikasi dalam masyarakat Korea Selatan saat ini, unifikasi merupakan tantangan yang layak diberi perhatian dan komitmen dari kekuatan konservatif yang memimpin industrialisasi bangsa.
Dia menambahkan unifikasi nasional harus didukung dan disetujui oleh rakyat Korea Utara. Ia mengatakan Seoul harus memberikan harapan pada Korea Utara melalui kerjasama pembangunan pedesaan dan pertukaran di bidang seni dan olahraga.