Pemerintah tengah mencari cara menyertakan catatan perang perbudakan syahwat Jepang dalam Daftar Memori Dunia UNESCO.
Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga Cho Yoon-sun mengatakan kepada wartawan di New York pada hari Selasa (11/3/2014) bahwa pemerintah sedang melakukan persiapan tersebut.
Choi berada di New York untuk menghadiri pertemuan Komisi PBB tentang Status Perempuan.
Cho mengatakan pemerintah berencana mengumpulkan bahan terkait di Korea Selatan dan Cina sehingga catatan tersebut akan bisa dimasukkan dalam Daftar Memori Dunia UNESCO pada tahun 2017.
Selama pidato di hadapan Komisi PBB tentang Status Perempuan, Cho mengatakan pemerintah Korea Selatan sudah mengimplementasikan sebuah "sistem anggaran sensitif gender" dari tahun 2010 untuk mengalokasikan anggaran pemerintah secara seimbang, lebih sensitif secara gender .
Cho menambahkan Seoul berniat meningkatkan persentase partisipasi perempuan dalam komite pemerintah menjadi 40 persen pada 2017 sehingga lebih banyak wanita dapat ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan pemerintah.