Korea Selatan dan Utara telah menutup pembicaraan tingkat tinggi tanpa menyimpulkan hasil yang substansial. Pertemuan ini adalah pembicaraan tingkat tinggi pertama antara dua Korea di bawah pemerintahan Park Geun-hye.
Kedua belah pihak melakukan diskusi selama lebih dari 13 jam hingga Rabu malam (12/2/2014) di desa gencatan senjata Panmunjeom. Namun, mereka hanya berhasil mengonfirmasi perbedaan pendapat dan gagal mencapai kesepakatan apapun.
Kedua belah pihak juga tidak dapat menyelesaikan pembicaraan mengenai reuni keluarga yang akan dilakukan Kamis depan (20/2/2014).
Korea Utara meminta Korea Selatan menunda latihan militer bersama tahunan dengan AS yang dimulai 24 Februari. Korea Utara menginginkan latihan diselenggarakan setelah reuni keluarga selesai.
Sebagai responnya, Korea Selatan mengatakan isu-isu kemanusiaan dan masalah-masalah militer tidak boleh dihubungkan. Korea Selatan menekankan reuni keluarga adalah langkah pertama menuju perbaikan hubungan antara Korea Selatan dan Utara.
Juga dalam pembicaraan itu, Korut mengangkat isu liputan media Korea Selatan atas pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan mendesak pemerintah Korea Selatan untuk mengendalikan media. Korea Selatan mengatakan kontrol pemerintah pada media adalah kemustahilan yang mutlak.
Meskipun kedua belah pihak tidak menetapkan tanggal pembicaraan lanjutan, mereka membuka kemungkinan untuk bertemu lagi karena mereka memutuskan terus melakukan konsultasi mengenai hal-hal yang sudah dibahas pada hari Rabu kemarin.