Korea Selatan telah menyatakan keraguan pada ketulusan pernyataan Korea Utara dalam pesan Tahun Baru-nya tentang meningkatkan hubungan dengan Seoul.

Kementerian Unifikasi mengatakan pada hari Jumat (3/1/2014) bahwa Korea Utara juga pernah berbicara tahun lalu untuk melepas kebijakan konfrontatifnya dan masuk dalam rekonsiliasi, persatuan dan unifikasi. Pernyataan itu menyebutkan Korut justru melawan kata-kata sendiri dan melanjutkan tindakan yang merusak hubungan lintas-perbatasan termasuk tes nuklir, ancaman militer, penutupan sepihak Kompleks Industri Gaeseong antar-Korea dan fitnah terhadap Korea Selatan.

Kementerian juga mengkritik Pyongyang karena sikap yang tidak koheren seperti tawaran dalam ucapan Tahun Baru untuk mengakhiri fitnah, sementara menuduh presiden Korea Selatan menjilat saat melakukan perjalanan ke luar negeri.

Kementerian mengutip ancaman terbaru Korea Utara pada bulan Desember yang akan "memberikan balas dendam keras yang sebenarnya bagi Korea Selatan tanpa pemberitahuan".

Korea Selatan menggarisbawahi dalam laporan kementerian bahwa perdamaian dan rekonsiliasi tidak keluar dari kata-kata saja. Dikatakan pula, agar hubungan antar-Korea membaik, Korea Utara harus menunjukkan sikap yang tulus terhadap membangun kepercayaan, dan lebih dari apa pun, melakukan upaya jujur untuk denuklirisasi.