Departemen Pendidikan mendesak penerbit delapan buku pelajaran sejarah sekolah menengah atas untuk membuat 829 revisi.
Kementerian mengadakan konferensi pers pada hari Senin (21/10/2013) dan mengumumkan bahwa gugus tugas yang terdiri dari para ahli sejarah telah selesai menyaring delapan buku teks terakhir yang dikeluarkan Institut Nasional Sejarah Korea Selatan pada akhir Agustus.
Kementerian itu mengatakan gugus tugas memeriksa kembali buku pelajaran sebanyak lima kali, terutama untuk mencari informasi yang salah, kesalahan dalam deskripsi-deskripsi dan pernyataan-pernyataan, perspektif yang tidak seimbang dan isi yang mungkin dapat mendistorsi identitas bangsa.
Perusahaan-perusahaan penerbitan dan penulis delapan buku teks harus mengirimkan rencana revisi yang mencerminkan rekomendasi kementerian, dan dinantikan sampai Jumat depan.
Menteri pendidikan berencana menggunakan haknya meminta revisi berdasarkan aturan undang-undang. Hal ini dilakukan terkait buku teks yang seharusnya diterbitkan perusahaan gagal direvisi sesuai yang direkomendasikan tanpa alasan yang tepat.
Kementerian rencananya akan memakai versi terakhir dari buku teks pada pertengahan Desember.