Pemerintah Korea Selatan berulang kali menegaskan bahwa kemungkinan dibukanya kembali pertemuan segi-6 sangat tergantung pada sikap Korea Utara, dan pihaknya menekankan perlunya kepastian kejujuran Korea Utara terhadap proses menuju denuklirisasi dan niat Korea Utara untuk memenuhi kewajiban internasional.
Kementerian Luar Negeri menyatakan dalam sebuah laporan yang diserahkan kepada parlemen pada hari Senin (14/10/2013) bahwa Pyongyang mengeksploitasi pembicaraan demi pembicaraan sebagai kesempatan bagi Korea Utara lebih mengembangkan senjata nuklirnya.
Ditekankan pula perlunya dialog yang akan menghasilkan kemajuan substantif demi denuklirisasi Korea Utara.
Selanjutnya, Kementerian juga mengatakan bahwa Korea Selatan terus mencurahkan upaya diplomatik untuk mewujudkan denuklirisasi Korea Utara melalui kerja sama internasional.