Korea Utara sedang mengupayakan reformasi pertanian untuk meningkatkan produksi, termasuk porsi kepemilikan petani untuk bebas melakukan perdagangan guna menghasilkan keuntungan hingga 50 % pada pasar.
Menurut sumber berita kedua Korea Utara dan Cina, sidang umum rakyat tertinggi Korea Utara akan membahas langkah-langkah ekonomi pada hari Selasa untuk memudahkan masalah kekurangan pangan dan menahan inflasi produk pertanian. Sumber itu melaporkan bahwa insentif akan disediakan bagi petani untuk lebih produktif.
Korea Utara telah melarang pengambilan produksi pangan secara pribadi sejak tahun 2005. Pada saat ini, banyak produk pertanian yang ditanam di perkebunan kolektif harus diserahkan kepada negara dengan harga lebih rendah daripada harga pasar.