Korea Selatan telah mengirim surat kepada Korea Utara untuk mendesak pengembalian pinjaman pangan yang diberikan oleh pemerintah Seoul pada tahun 2000.
Juru bicara Kementerian Unifikasi, Kim Hyung-suk dalam jumpa pers pada hari Jumat menyampaikan bahwa Korea Utara telah gagal melakukan pembayaran sampai batas waktu putaran pertama pada hari Kamis.
Untuk itu pihakinya mengirim surat untuk mendesak Korea Utara guna mengembalikan pinjamannya.
Surat itu ditandatangani oleh ketua dari bank ekspor-impor Korea Selatan dan dikirim ke gubernur bank perdagangan Chosun Korea Utara pada hari Jumat. Pihak Bank Exim Korea menegaskan, menurut kontrak pinjaman kedua Korea yang telah disetujui pada Oktober 2000, Korea Utara akan dinyatakan dalam keadaan default dari utangnya, jika negara komunis tersebut gagal membayar kembali pinjaman dalam 30 hari setelah menerima surat itu.