Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan bahwa Korea Utara telah memancarkan sinyal elektronik kemacetan atau jamming, dan mengganggu sistem GPS pesawat sipil Korea Selatan.
Kementerian Pertanahan dan Kelautan Korea mengabarkan Korea Utara mulai melancarkan serangan gangguan sinyal pada tgl. 28 April selama 3 hari. Akibatnya, 252 pesawat sipil mengalami gangguan sinyal GPS, termasuk 11 pesawat dari luar negeri.
Proses jamming tersebut itu terutama terjadi antara pukul 6 : 00 pagi dan 11 : 00 malam.
Kementerian itu mengatakan tak ada satupun kecelakaan dalam penerbangan selama ini dan sekarang, pesawat terus beroperasi seperti biasa.
Kementerian tersebut juga telah memberikan pedoman kepada pilot pesawat untuk tetap hati-hati atas gangguan sinyal GPS itu dan meningkatkan pengawasan guna mengantisipasi gangguan terhadap kapal angkatan laut atau kapal penjaga pantai, kapal kargo dan perahu nelayan yang beroperasi di Laut Kuning.