Pemerintah Korea Utara melancarkan spekulasi yang disampaikan pihak Kementerian Unifikasi Korea Selatan bahwa pembicaraan dapat dibuka kembali pada pertengahan bulan April.
Kantor berita sentral Korea Utara –KCNA melaporkan pada hari Senin bahwa pemerintah Pyeongyang menilai pernyataan Menteri Unifikasi Korea Selatan, Yu Woo-ik sebagai pernyataan lancang.
Menurut pihak Korea Utara, bahwa pejabat Korea Selatan menyatakan Korea Utara belum memutuskan atas rencana dibukanya kembali pembicaraan dengan Korea Selatan karena rezim Komunis dibawah pemimpin baru belum stabil dapat melukai kedaultan pemerintah Pyeongyang.
KCNA menekankan bahwa pemerintah Korea Utara mendesak pemerintah Seoul untuk menanggapi secara terbuka pertanyaan terdiri dari 9 poin yang diusulkan pada awal bulan ini. Jika pihak Korea Selatan tidak menanggapi hal tersebut, Korea Utara menilai tidak ada lagi mitra dialog.
Pertanyaan yang diajukan mencakup bahwa pemerintah Seoul meminta maaf atas sikapnya yang diperlihatkan setelah meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-il.