Menurut Mainichi Shimbun Jepang, Korea Utara sudah memulai program pengayaan uranium untuk pengembangan nuklir sejak tahun 1998, yaitu lebih cepat 2 tahun daripada yang diketahui sebelumnya.
Mainichi Shimbun mengutip penjelasan pejabat diplomat di Badan Energi Atom Internasional –IAEA bahwa Korea Utara menghubungi Abdul Qadeer Khan di Pakistan dan memperoleh pemisah sentrifugal yang digunakan untuk pengayaan uranium pada akhir tahun 1990-an.
Dinyatakan pula bahwa Korea Utara menguji coba unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai bahan senjata nuklir pada bulan April tahun 1998.
Mainichi Simbun menyampaikan juga bahwa ada kemungkinan Pakistan menyediakan teknologi pengayaan uranium karena tidak sanggup membayar untuk pembelian rudal buatan Korea Utara.