Setelah kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong-il dipastikan secara resmi, dialog tingkat tinggi antara Korea Utara dan Amerika Serikat ke-3 yang direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 22 Desember mendatang di kota Beijing, Cina nampaknya tidak bisa tercapai.
Lebih khusus lagi, pengaruh yang akan berdampak pada kematian Kim Jong-il bagi dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat, sangat mendapat sorotan.
Menurut seroang diplomat di Washington DC, Amerika Serikat, pemerintah Amerika Serikat juga nampaknya belum mengetahui kematian Kim Jong-il sebelumnya dan kematian Kim ini akan membawa efek cukup besar bagi arus hubungan antara Korea Utara dan Amerikat Serikat diantara dukungan pangan dan dialog bilateral.
Pemerintah Amerika Serikat termasuk Departemen Luar Negeri AS, dikabarkan menganalisa pengaruh kematian pemimpin Korea Utara bagi hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara dan tindak lanjutnya.