Ketua baru dari Institut Korea Selatan untuk Unifikasi Nasional mengatakan tanpa menyimpang dari prinsip-prinsip dasar, pemerintah Seoul membutuhkan fleksibilitas saat menangani hubungan antar-Korea.
Kim Tae-woo, yang baru menjabat sebagai ketua institut Korea pada tgl 5 Agustus, membuat pernyataan dalam wawancara dengan kantor berita Yonhap, pada hari Selasa.
Dia mengatakan dialog demi dialog harus berlanjut antara kedua Korea dan menekankan bahwa upaya tersebut pada akhirnya akan mengarah pada pemulihan perundingan antara Korea Selatan dan Korea Utara dengan penuh keikhlasan.
Mengenai kasus penenggelaman kapal angkatan laut, Cheonan dan penembakan pada pulau Yeonpyeong, Kim mengatakan dia percaya bahwa pemerintah Korea Selatan tidak harus memaksakan kehendak untuk memohon permintaan maaf dari tingkat pemerintah Korea Utara.