Pemerintah Korea Selatan pada hari Senin mengizinkan rencana kunjungan kelompok sipil untuk menyampaikan bantuan ke Korea Utara untuk pertama kali yang terhenti selama 8 bulan sejak terjadi nya kasus serangan artileri terhadap pulau Yeonpyoeng pada bulan November tahun lalu.
Kementerian Unifiaksi Korea Selatan menyatakan pihaknya telah setuju mengenai permohonan kiriman tersebut dari 2 kelompok sipil termasuk Dewan Korea untuk Rekonsiliasi dan Kerjasama serta yayasan agama katolik .
Dengan izin itu, kelompok sipil berencana untuk mengirimkan 300 ton tepung untuk Sariwon, provinsi Hwanghae di Korea Utara pada hari Selasa melalui jalan darat Gaesung dan yayasan Katolik akan mengirim 100 ton tepung pada hari Kamis.