Pekan buku internasional tahunan terbesar di Korea Selatan digelar mulai hari Rabu ini di COEX, Seoul selama 4 hari ke depan.
Pekan Buku Internasional Seoul ke-17 memamerkan buku-buku pada segala bidang, termasuk budaya, kesenian dan filsafat. Ajang pameran buku internasional ini diikuti oleh 571 perusahaan penerbitan dari 23 negara, antara lain Korea Selatan, Prancis dan Jerman.
Secara khusus, pekan buku tahun ini mencantumkan pertunjukan warisan catatan budaya Korea, dalam rangka merayakan pengembalian buku kuno kerajaan Korea dari Prancis dan terdaftarnya buku kronologi kerajaan Joseon 'Ilseongnok' dan catatan mengenai 'Gerakan Demokrasi Gwangju tanggal 18 Mei' sebagai warisan catatan budaya dunia oleh UNESCO.
Bersamaan dengan itu, sekitar 600 jenis konten penerbitan elektronik juga dipamerkan dalam pekan buku internasional ini melalui 70 fasilitas, termasuk telpon pintar dan tablet PC demi mengetahui situasi pasar penerbitan elektronik yang berkembang secara pesat.