Direktur badan Intelijen Nasional AS, James Clapper mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il dapat melakukan provokasi lebih lanjut untuk memperkuat sistem peralihan kekuasaan ke putranya, Kim Jong -un.
Dalam laporan tahunan yang disampaikan kepada Komite Intelijen DPR pada hari Kamis, Clapper menilai bahwa serangan artileri Korea Utara terhadap pulau Yeonpyeong pada tanggal 23 November adalah dimaksudkan untuk terus memperkuat sistem kepemimpinan Kim Jong-un dan kredibilitas antara militer dalam rezim itu.
Dia juga menyatakan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il mungkin merasa perlu untuk melakukan provokasi lanjutan untuk mencapai tujuan strategis dan untuk menggambarkan Kim Jong-un sebagai pemimpin kuat, jika kesetiaan dan dukungan intern khsusunya di dalam militer diragukan.
James Clapper menambahkan bahwa Washington tidak tahu apakah Korea Utara telah memproduksi senjata nuklir, tetapi Amerika menilai negara komunis itu cukup memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir.