Pejabat pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa gejala penyakit mulut dan kuku–PMK mungkin mewabah di Korea Utara.
Pejabat mengatakan bahwa informasi perkembangan demikian disampikan oleh orang asing yang mengunjungi Korea Utara pada akhir tahun lalu.
Bulan lalu, kelompok sipil hak asazi manusia Korea Utara berbasis di Jepang juga menyatakan hal yang serupa dengan mengutip ungkapan sumber tak ingin diketahui identitasnya bahwa PMK tersebarluas di sekitar ibukota Korea Utara, Pyongyang.
Pada tahun 2007, Korea Selatan mengkonfirmasi PMK pernah mewabah di Korea Utara dan akhirnya menyajikan suplai bantuan dan medis karantina senilai 2,6 milyar won kepada Korea Utara melalui organisasi internasional.