Korea Selatan dan Korea Utara pada hari Selasa besok akan bertukar daftar 200 orang untuk mencari keberadaan yang harus dikonfirmasikan supaya mereka berpartispasi dalam reuni keluarga terpisah yang akan dimulai 30 Oktober.
Wakil juru bicara Departmen Unifikasi Korea Selatan, Lee Jong-joo mengatakan laporan hari Senin bahwa pemerintah mengurangi jumlah calon reuni itu dari 500 ke 200 orang pada hari Jumat pekan lalu.
Pejabat lain dari departmen itu mengatakan bahwa sekitar 10 persen dari 200 orang dalam daftar itu nampaknya para anggota keluarga tawanan perang atau orang warga Korea Selatan yang diculik pada masa lalu.
Kedua Korea akan mengkonfirmasi apakah orang dalam daftar itu masih hidup atau tidak, dan akan saling bertukar hasil data pencarian keberadaan akhir pada tgl. 25 Oktober, dengan jumlah 100 orang dari pihak masing-masing.