Markas Gabungan Kepala-kepala Staf (JCS) Korea Selatan membantah klaim Korea Utara yang menyebutkan pasukan Korea Selatan menembakkan artileri di zona Demiliterisasi DMZ pada hari Minggu.
JCS mengatakan hari Senin bahwa penjaga pos perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara memasuki zona DMZ pada hari Minggu setelah mendengar bunyi ledakan di daerah itu tetapi tidak ada insiden tembak menembak.
JCS mengatakan nampaknya ada kemungkinan ranjau tanah yang telah lama tertanam meledak sendiri.
Akan tetapi, Siaran Televisi Korea Utara melaporkan bahwa pasukan Korea Selatan menembakkan artileri berukuran 90 milimeter di bagian selatan DMZ kearah pos penjaga Korea Utara sekitar pukul 2:07 hari Minggu siang.
Siaran Korea Utara menuntut pihak Seoul agar menghukum pelaku penembakan karena telah meningkatkan ketegangan di zona perbatasan antarKorea itu.