Saluran telekomunikasi militer antara Korea Selatan dan Korea Utara, dioperasikan secara resmi pada hari Rabu, setelah proyek modernisasi sarana telekomunikasi antarKorea selesai.
Pemerintah Seoul baru-baru ini menyelesaikan proyek modernisasi sarana telekomunikasi militer antarKorea dengan menggunakan kabel serat optik, yang menelan biaya senilai 850 juta won.
Menurut Departemen Unifikasi Nasional Korea Selatan, pihaknya sudah mengadakan ujicoba pembicaraan telepon lewat saluran telekomunikasi militer antarKorea tersebut, pada tanggal 24 dan 25 Desember lalu.
Korea Selatan dan Korea Utara memiliki 9 saluran komunikasi militer yang disebut ‘hotline’, termasuk 6 saluran di bagian laut Barat dan 3 di daerah bagian laut Timur.
Saluran telekomunikasi antarKorea biasanya dipakai untuk bertukar daftar nama pengunjung dan mengesahkan kunjungan antarKorea secara timbal-balik.