Pemerintah Korea Selatan menunjukkan penyesalan mendalam terhadap peluncuran roket jarak jauh Korea Utara, hari Minggu, dan menganggap tindakan tersebut sebagai ancaman serius terhadap perdamaian bukan hanya di Semenanjung Korea, tetapi juga wilayah Asia Timur.
Menurut juru bicara Istana Cheongwadae Lee Dong Kwan, pemerintah Korea Selatan dengan segala kesabaran dan hati terbuka berniat untuk membahas cara perwujudan perdamaian antar Korea, meskipun masih ada ancaman Korea Utara.
Sementara itu, pemerintah Korea Selatan, hari Minggu, segera menyelenggarakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional, NSC, yang dipimpin langsung Presiden Lee Myung-bak, guna membahas langkah berikutnya dalam menghadapi peluncuran roket Korea Utara.
Siaran NHK Jepang mengabarkan, bagian pertama peluncuran bagi roket Korea Utara, terjatuh di laut Timur pada pukul 11 lewat 37 menit dan bagian kedua peluncuran itu terjatuh di perairan Pasifik, setelah diluncurkan dari pangkalan Musudanri, Korea Utara.