Sehubungan dengan desas-desus dari dunia luar terhadap peluncuran rudal balistik Korea Utara, Kantor berita Sentral Chosun Korea Utara membantah keras, dengan menyebut hal itu sebagai suatu taktik licik yang menghalangi kegiatan pengkajian ilmu pengetahuan Korea Utara.
Dalam tajuk rencana, hari Minggu, Kantor Berita Sentral Chosun menegaskan bahwa benda yang akan diluncurkan bukan rudal tetapi satelit buatan untuk mengeksplorasi angkasa luar, yang merupakan hak setiap negara.
Pada tahun 1988, saat pihak Pyongyang meluncurkan rudal balistik Daepodong 1, Korea Utara menegaskan bahwa mereka meluncurkan satelit ‘Gwangmyeongsung 1’, bukan rudal balistik.
Dengan demikian, ada kemungkinan besar bahwa pihak Korea Utara mengklaim rudal yang akan diluncurkan kali ini juga adalah satelit buatan, seperti halnya tahun 1988 lalu.
Namun sejak Gwangmyeongsung 1 diluncurkan, pihak Pyongyang sering mengeluarkan pernyataan yang bombastis, dengan mengatakan pihaknya mampu melakukan serangan rudal terhadap musuh di mana saja diatas dunia ini, serta mengakui teknologi peluncuran satelit buatan bisa digunakan untuk kepentingan militer.