Korea Utara mengisyaratkan kemungkinan akan terjadinya kekerasan dengan alasan kapal Angkatan Laut Korea Selatan menyerbu territorial Korea Utara.
Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kepala Staf Tentara Rakyat Korea Utara lewat siaran televisi pada tanggal 17 Januari lalu.
Dalam kesempatan itu, pihak Pyongyang bersikeras bahwa tidak ada kaitan antara persoalan nuklir Korea Utara dan perbaikan hubungan antara Pyongyang dan Washington.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa pihaknya tidak akan melepaskan status negara pemilik nuklir, meskipun akan terjadi normalisasi hubungan kenegaraan dengan Amerika Serikat.
Sehubungan dengan itu, Markas Besar Angkatan Bersenjata Gabungan Korea Selatan mengamanatkan peningkatan kegiatan pengintaian terhadap Korea Utara kepada seluruh pasukan Korea Selatan.