Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-il, menunjukkan harapannya terhadap kebijakan pragmatisme oleh pemerintahan baru Korea Selatan yang akan dipimpin oleh presiden terpilih Lee Myung-bak.
Menurut Ketua Institut Unifikasi Nasional Korea, Lee Bong-jo, ungkapan pemimpin Korea Utara itu disampaikan kepada seorang politis yang pernah mengunjungi Korea Utara pada akhir tahun lalu.
Lebih lanjut dikatakan, Kim Jong-il, nampaknya, menghendaki keberlanjutannya kebijakan pragmatisme pemerintahan Lee Myung-bak secara berkesinambungan dalam masa baktinya sebagai presiden selama 5 tahun mendatang.
Menyinggung hal terhadap tidak adanya komentar dari pemerintah Pyongyang terhadap peluncuran pemerintahan baru Korea Selatan, ketua Lee Bong-jo menambahkan, Korea Utara dinilai sedang membaca situasi sambil mempelajari mengkhawatirkannya akan hubungannya dengan pemerintahan baru Korea Selatan.