Korea Utara membatalkan festival 15 Agustus tahun ini untuk merayakan kemerdekaan bangsa Korea dari penjajahan Jepang karena kerugian serius akibat hujan lebat baru baru ini.
Dalam pesan melalui faksimili Selasa pagi, pihak Korea Utara memutuskan pembatalan festival berskala besar tersebut karena dampak hujan berat di negara itu yang tidak bisa diperkirakan terlebih dahulu.
Sebelumnya, komite Korea Utara membatalkan pementasan senam massal dan sandiwara kesenian ‘Arirang,’ karena berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh curah hujan lebat dan sebagai bentuk protes terhadap rencana latihan militer bersama antara Korea Selatan dan AS.
Dengan pembatalan dua festival besar tersebut, kegiatan pertukaran budaya di tingkat masyarakat antar Korea akan mengalami pengaruh negatif untuk sementara.
Korea Utara terlanda topan pada tanggal 10 Juli lalu yang disertai hujan lebat. Menurut media massa resmi Korea Utara, ratusan orang mati atau hilang akibat bencana alam tersebut.