Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Darah Putih Lee Cha-don

2018-06-20

Darah Putih Lee Cha-don

Pada zaman Kerajaan Shilla, hiduplah seorang raja bernama Beobheung.


Raja Beobheung adalah seorang penganut agama Budha yang taat. Oleh karena itu, dia ingin menyebarkan ajaran Buddha kepada rakyatnya. 


Namun, keinginannnya ditentang oleh kaum bangsawan yang tidak mau mengakui agama Budha.


Salah seorang pengawal setia kerajaan yang bernama Lee Cha-don ingin menolong raja Beobheung mewujudkan keinginannya.


Lee Cha-don : 'Bagaimana ya agar saya dapat menolong raja yang ingin menyebarkan ajaran Budha dari Siddharta Gautama kepada rakyatnya?'


Setelah lama berpikir, Lee Cha-don akhirnya memutuskan untuk membangun kuil Budha di seluruh negeri dan membantu menyebarkan agama Budha.


Para Bangsawan yang mengetahui perbuatan Lee Cha-don akhirnya menyampaikan kemarahan mereka kepada raja.


Bangsawan : "Yang Mulia, Lee Cha-don sedang membangun kuil Budha dan menyebarkan ajaran agama Budha. Dia melanggar peraturan kerajaan. Yang mulia harus segera menghukumnya."


Raja Beobheung memanggil Lee Cha-don secara diam-diam.


Raja : "Para bangsawan kembali menolak ajaran agama Budha. Bagaimana cara mengatasinya?"


Lee Cha-don : "Untuk menenangkan para bangsawan, raja harus membunuh saya."


Raja : "Bagaimana saya bisa membunuhmu? Kamu adalah pengawal yang setia dan tidak bersalah. Tidak boleh. Saya tidak bisa melakukannya."


Raja dengan tegas menolak ide dari pengawalnya yang setia itu.


Lee Cha-don : "Yang Mulia, saya bersedia mati untuk dapat menyebarkan agama Budha di negeri kita."


Niat Lee Cha-don begitu keras. Sementara itu, para bangsawan terus mendesak raja untuk membunuh Lee Cha-don.


Akhirnya raja terpaksa mengambil keputusan untuk membunuh Lee Cha-don.


Para bangsawan memanggil Lee Cha-don untuk menerima hukumannya.


Lee Cha-don : "Saya tidak takut. Saya percaya ajaran Budha dan bahwa Siddharta Gautama dapat melindungi saya. Niat mulia saya akan dibalas dengan keajaiban yang muncul melalui kematian."


Setelah mendapat hukuman mati tersebut, Lee Cha-don menghembuskan nafas terakhirnya.


Namun, tiba-tiba......hal yang ajaib benar-benar terjadi.


Bangsawan lain : (terkejut) "Lee Cha-don telah dihukum mati....tapi .... apa itu? "


Para bangsawan berteriak saat melihat darah yang mengalir dari tubuh Lee Cha-don ternyata berwarna putih.


Kemudian, langit tiba-tiba menjadi gelap dan turun hujan yang menyerupai kelopak bunga secara lebat.


Semua orang yang melihat kejadian itu tanpa sadar akhirnya berlutut.


Kematian Lee Cha-don membuat seluruh rakyat akhirnya menganut ajaran agama Budha, termasuk para bangsawan yang sebelumnya menolak ajaran tersebut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >