Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Sarang Laba-laba – Lee Soon-won

2023-08-18

ⓒ Getty Images Bank
Sang ibu pun menjauh dari daun pintu dan jatuh tersungkur di lantai.

“Aku sudah hidup terlalu lama. Benar kata orang-orang dulu, manusia kalau sudah tua lebih baik mati saja,” pikirnya.

Sang ibu sadar, dirinya telah menjadi beban bagi beban bagi anak-anaknya. Seekor laba-laba saja tahu kapan waktunya untuk menggantung diri setelah tubuhnya habis digerogoti oleh anak-anaknya.

Sang ibu pun bergerak mendekati pintu.

- Cuplikan program:


Saat masih kecil, sang putra pernah melihat laba-laba seperti itu. Laba-laba itu turun menggunakan jaringnya dari atap kamar mandi di luar rumah yang terbuat dari papan kayu. Saat sang putra berjongkok di atas lubang jamban, laba-laba itu berayun-ayun di depan matanya. Tubuh laba-laba itu terlihat masih utuh namun bila diremas akan langsung hancur tanpa meninggalkan jejak.

Di saat itu sang ibu berkata, “Itulah hidup laba-laba. Kamu pasti tidak melihatnya dengan teliti, ya? Kalau dilihat lebih teliti, kamu bisa melihat anak-anak laba-laba itu merayap di tubuhnya. Laba-laba tidak bisa menyusui, jadi anak-anak laba-laba itu memakan tubuh induknya hingga tersisa kulitnya saja.”

Mungkin karena kulit sang ibu yang telah keriput, atau mungkin karena posisi duduknya, wajah sang ibu mengingatkan sang putra akan seekor laba-laba yang mati mengering. Dengan perlahan, sang putra beranjak keluar dari sarang laba-laba tersebut.

어린 시절 그는 그런 거미를 본 적이 있었다.
그것은 나무판자를 얼기설기 지은 변소 천장에서 한 가닥 줄을 타고 내려와
그곳에 다리를 꺾고 앉은 그의 눈앞에 일렁거리곤 했다.
아직 형체가 남아 있긴 했지만 
손에 쥐면 흔적도 없이 부서질 껍질뿐인 거미였다.  
그 때 어머니는 말했다.

“거미는 그래 살다 죽는다.
 니가 제대로 못 봐 그렇지 자세히 보면 그 거미 몸에 새끼들이 바글바글할 기다.
 새끼들이 제 어미 몸을 그래 껍질만 남도록 파먹고 살거든.
 거미는 젖이 없으니까” 

주름 때문일까, 아니면 그렇게 앉아있는 모습 때문일까.
여전히 어머니의 얼굴에서 연상되는 것은 

서서히 말라 가는 한 마리 거미였다.
그는 조용히 거미의 방에서 나왔다.


Kita sering mendengar isu warga senior melalui liputan dalam berita dan data statistik. Berita dan data tersebut menginformasikan keseriusan masalah yang mereka hadapi, namun tidak dapat membuat kita turut merasakan kesulitan dan kepedihan yang mereka alami. Karya sastra seperti “Sarang Laba-laba” mengisi kekosongan tersebut. Proses penuaan adalah hal yang alami dalam hidup dan semua manusia akan mengalaminya. Mengingat fakta tersebut adalah langkah pertama menuju negeri yang peduli akan kebahagiaan seluruh warganya, baik yang muda dan yang tua, tidak peduli berapa usia mereka.

Sang ibu berdiri dari dan beranjak menuju kamar utama sang putra. Dari dalam lemari, ia mengeluarkan sepasang pakaian dalam yang tebal dan keluar dari rumah. Ia pergi menuju telepon umum yang terletak di pintu gerbang apartemen. Sesuai perkiraannya, sang besan mengangkat telepon itu.

“Halo... ini saya, besan...”

“Ya ampun, saya kira siapa. Senang sekali mendengar kabar darimu.”

“Besan... Besan sehat-sehat saja, kan? Besan harus sehat selalu, ya... Harus panjang umur dan selalu mendapatkan kasih sayang dari anak-anak. Ya, pokoknya harus sehat dan panjang umur. Sepertinya ini terakhir kalinya saya menghubungi besan....”
Sang ibu menutup telepon dan dengan bersusah payah mencari arah untuk pergi. Ia pun melangkahkan kakinya dan berjalan menuju penjara, tempat putra bungsunya berada.

“Sudah waktuku untuk mati... Aku sudah hidup terlalu lama...”

노인은 자리를 걷고 일어나 안방 옷장에서
아들의 내복 중 두터운 것으로 한 벌 골라 꺼냈다.
그리고는 집을 나오다 아파트 입구의 공중전화 앞에 멈춰 섰다.
생각대로 전화는 사부인이 직접 받았다.

“접니다,  사부인...” 

“아이구, 저는 또 누구시라고.  귀한 안부 주셨습니다.” 

“사부인.... 건강하시지요?  건강하셔야 합니다.
 그리고 오래오래 사시면서 자식들 효도도 받으시구요.
 그럼요, 건강하셔야지요.
 아무튼 건강하게 오래오래 사세요.
 이젠 더 안부 못 여쭐 것 같습니다....”

전화를 끓고 나온 노인은 겨우 방향을 잡고는 
전에 아들이 갇혀 있던 감옥 쪽을 향해 정처 없이 걷기 시작했다.

‘너무 오래 살았다. 정말 너무 오래...’



Lee Soon-won (lahir 2 Mei 1958 di Gangneung, Propinsi Gangwon)
- Debut: Cerita pendek “Sapi” (1985)

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >