Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Kuku – Kim Eun

2023-08-04

ⓒ Getty Images Bank
Ruang unit gawat darurat itu sangat terang bagaikan siang bolong. Yang pertama kulihat di bawah sinar yang terang itu adalah dada nenek yang tersambung dengan berbagai selang dan peralatan medis. Sang dokter mengumumkan tanggal dan waktu kematian dengan dada nenek yang terbuka lebar. Padahal, beberapa menit saja sudah cukup untuk menutup pakaian nenek yang terbuka dan merapikan sepreinya. Aku ingin sekali menutup mulut dokter itu dengan tanganku. Bila aku adalah nenek, aku tidak akan sudi menemui ajalku dalam keadaan seperti itu.

- Cuplikan program:


Paman juga tidak menggubris saran sang polisi wanita untuk melakukan autopsi demi mencegah kemungkinan tindakan kriminal tersebut terulang kembali. Paman malah mendorong polisi wanita itu keluar dari rumah sakit.

Bagaimanapun caranya, aku harus bisa meyakinkan paman. Tidak hanya untuk nenek, tapi untukku juga. Aku hendak angkat bicara, “Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” namun ibu menarik lenganku, mengisyaratkanku untuk diam.

Aku tahu, tidak mengakui kemungkinan itu adalah cara mereka menyangkal kebenaran. Sepertinya itulah satu-satunya pilihan agar mereka dapat hidup dengan tenang.

Sang nenek yang selama ini menjalani hidupnya dengan penuh makna menemui ajalnya dengan tak terduga. Semula nenek diduga meninggal karena mengalami serangan jantung atau gegar otak akibat terjatuh di kamar mandi. Namun setelah mengetahui bahwa pakaian dalam sang nenek terlepas saat kecelakaan itu terjadi, mereka pun curiga kematian nenek diakibatkan oleh tindakan kriminal.

또 생길지 모르는 범죄의 가능성을 막기 위해서라도
부검이 필요하다는 여자 경찰의 말을 삼촌은 듣지 않았다.
대신 그의 어깨를 밀치며 병원 밖으로 내쫒았다. 

나는 어떻게든 삼촌을 설득하고 싶었다.
그건 할머니를 위한 것이기도 하지만
나를 위한 것이기도 했다.
이대로 이 일을 묻어서는 안 된다고 말 하려고 나서는 내 팔을 엄마가 붙잡았다.
이제 그만하라는 뜻이었다.

나는 그들이 절대 인정하지 않음으로써,
모든 현실을 부정하고 싶어 한다는 것을 알았다.
그리고 그건 그들이 감당할 수 있는 유일한 선택 같았다.


Aku keluar dari ruang berkabung bahkan sebelum para tamu datang. Aku berjalan ke arah tempat parkir, membayangkan malam yang tidak akan berakhir ini.

Jika aku terus mengendarai mobilku, mungkin aku dapat bertemu dengan Pak Direktur dalam perjalanannya menuju akademi. Apa yang akan ia pikirkan saat ia melihatku? Dan apa yang akan kukatakan padanya? Satu hal yang pasti, aku tidak akan lagi diperlakukan semena-mena.

나는 아직 조문객 하나 없는 빈소를 빠져나왔다.
어쩐지 이 밤이 끝나지 않을 것 같다는 생각을 하며 주차장으로 향했다.

쉬지 않고 차를 몰면 원장이 출근하는 시간에 맞춰 
학원에 도착할 수 있을 것이었다.
원장이 나를 보면 어떤 표정을 지을까.
그리고 그를 만나면 무슨 말부터 해야 할까.
하지만 한 가지만은 확실했다.
더 이상은 결코 함부로이고 싶지 않았다.



Kim Eun (lahir di Damyang, Propinsi Jeolla Selatan, 5 Oktober 1966)
- Debut : Cerita anak “Gichan yang Pintar Berimajinasi” (2009)

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >