Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Yeongsanhong / Sibinangan / Gangneung Odokddegi

#Citra Musik Korea l 2023-06-09

Citra Musik Korea

Yeongsanhong / Sibinangan / Gangneung Odokddegi

Yeongsanhong 

Tanggal 5 bulan 5 menurut kalender lunar adalah Hari Dano, dalam kalender masehi biasanya jatuh pada awal Juni. Salah satu tradisi Dano yang paling terkenal adalah Festival Gangneung Danoje, sebuah perayaan adat yang masih lestari dan diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO tahun 2005. Festival ini dimulai dengan ritual persembahan anggur suci kepada para dewa tepat sebulan sebelum hari Dano. Pada tanggal 15 bulan 4 orang-orang menuju Bukit Daegwallyeong untuk menyambut mereka sebagai dewa penyelamat, kemudian dibawa ke sebuah kuil di kota Gangneung. Setelah itu, pada hari Dano diselenggarakan ritual gut selama lima hari. Pada saat para dewa yang telah dipanggil diantar ke kuil di kota Gangneung, masyarakat setempat berduyun-duyun menerangi jalan dengan lentera sambil menyanyikan lagu tradisonal berjudul Yeongsanhong. Yeongsanhong adalah bunga sejenis azalea yang berwarna merah. Lagu ini terinspirasi dari pemandangan lentera api yang turun memanjang dari jalan gunung, menyerupai bunga yeongsanhong yang sedang mekar.


Sibinangan

Paviliun Gyeongpodae adalah salah satu dari delapan tempat terindah di Korea. Sekarang tempat ini telah ditetapkan sebagai warisan kekayaan nasional. Paviliun ini tak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga telah mengilhami para cendikiawan untuk menuliskan puisi tentang pemandangan indah Danau Gyeongpoho. Salah satunya adalah sebuah puisi berjudul Sibinangan yang berarti Dua Belas Langkan yang ditulis oleh seorang bangsawan bernama Shim Yeong-gyeong di akhir era Joseon. Puisi ini menggambarkan keindahan Paviliun Gyeongpodae dengan dua belas langkan atau balkon yang dihiasi dengan batu giok biru dan pemandangan indah musim semi Gangneung yang terpantul dari Danau Gyeongpoho yang airnya sangat tenang. Mendengarkan lagu ini bisa membuat orang Korea membayangkan keindahan pemandangan Danau Gyeongpoho yang jernih dan tenang, dengan sepasang burung camar terbang di atasnya.


Gangneung Odokddegi 

Gangneung tidak hanya dikenal karena pemandangannya yang indah tetapi juga lagu-lagu rakyatnya yang enak didengar. Salah satunya adalah lagu berjudul Odokddegi. Lagu yang sudah ditetapkan sebagai Aset Budaya Tak Benda Provinsi Gangwon-do ini biasa dinyanyikan saat para petani bekerja menyiangi sawahnya. Menurut cerita para penduduk setempat, konon lagu ini adalah lagu yang sering dinyanyikan para ksatria hwarang, atau prajurit elit Kerajaan Silla yang datang ke Gangneung untuk berlatih. Tetapi lirik-liriknya telah hilang dan hanya melodinya saja yang dipertahankan hingga hari ini. Kisah lain yang menceritakan asal-usul lagu ini adalah kisah tentang seorang adipati yang sangat menyukai lagu ini karena sering dinyanyikan para petani di sana. Kemudian sang adipati itu memanggil mereka ke kantornya untuk menghiburnya dengan lagu itu. 

Menyiangi sawah adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak orang dan umumnya dilakukan pada hari-hari yang terik di musim panas. Oleh karena itu, lagu dengan tempo lambat seperti lagu Odokddegi ini membantu para petani yang bekerja agar tidak terburu-buru sehingga tidak mudah lelah. Mendengarkan lagu ini membuat kita merasakan suasana para petani yang bekerja keras di tengah terik matahari dengan keringat yang bercucuran namun tetap semangat bernyanyi untuk saling menyemangati.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >