Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Rumah Para Imo - Lee Kyung-ran

2023-03-24

ⓒ Getty Images Bank

Saat pertama kali memutuskan untuk mempekerjakan asisten rumah tangga, sambil bercanda Yujin bertanya kepada suaminya.


“Mengapa semua orang memanggilnya ‘imo’? Mengapa bukan ‘gomo’?”    

Jin-hyeong menatap Yujin dengan curiga. Melihat sang suami memandangnya seperti itu membuat Yujin tertawa.


“Di restoran-restoran juga memangnya ada yang memanggil ‘gomo’?”    


Yujin kesal setiap kali mengingat saat itu.    

Sebelumnya Yujin tidak pernah memiliki “imo.” Namun dalam dua tahun terakhir ini lima “imo” telah hadir dalam hidupnya. Ada “imo” yang hadir selama tiga bulan, ada “imo” yang hadir selama enam bulan. Bahkan ada juga “imo” yang hadir hanya selama sepuluh hari. Bok-rye, “imo” yang sekarang ini sudah tinggal bersama Yujin selama kira-kira lima bulan.


“’Imo’ di rumah lain bisa bertahan hingga bertahun-tahun, mengapa hanya di rumah kita saja yang seperti ini?”    


- Cuplikan program: 



Sewaktu kecil ayah Yujin selalu berusaha sebisa mungkin untuk membuat hidup Yujin nyaman. Setiap kali membangunkan Yujin, sarapan pagi sudah disiapkan di atas meja makan dan seragam yang disetrika sudah tergantung dengan rapi. Bahkan sebelum Yujin pertama kali menstruasi, di lemari kamar mandi sudah tersedia pembalut dalam berbagai ukuran. Yujin yakin, selain absennya sang ibu, ia tidak merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Setidaknya, hingga sebelum persiapan pernikahannya.

Bukan piring dan mangkuk tahan banting, tapi piring dan mangkuk porselen cantik. Bukan gelas mug yang besar, tapi set cangkir dari Eropa. Saat Yujin membeli gelas anggur dan mangkuk salad yang berkilau, ia baru menyadari, bahwa itulah perbedaan antara bertahan dan menikmati hidup.    


“Apa aku harus bilang terang-terangan, ‘Jangan ambil selimutku dari lemari kamar utama.’ Atau lebih baik aku belikan selimut baru untuk Sun-yeong?”


아버지는 유진이 불편하지 않도록 최선을 다했다.

아버지가 깨워서 일어나 보면 식탁에 아침이 차려져 있었고

말끔하게 다려진 교복이 옷걸이에 걸려 있었다.

첫 생리를 시작하기도 전에 생리대를 사이즈별로 사다 욕실 장에 채워두기까지 했다.

유진은 엄마 외에는 자신의 인생에 부족함이 없다고 확신했다.

결혼 준비를 하기 전까지는.


하얀 코렐 식기 대신 단아한 자기 그릇을,

커다란 머그컵 대신 유럽산 티 세트를,

맑은 소리가 나는 와인 잔과 화려한 샐러드 볼을 사면서

유진은 생존과 생활의 차이를 실감했다.


통째로 세탁하는 차렵이불로 사계절을 나던 아버지와의 시간은

누리는 삶이 아니라 버티는 삶이었음도.                  


“안방 이불장에서 내 이불 꺼내 쓰지 마세요, 라고 말했어야 했나?

 순영에게 새 이부자리를 한 채 마련해주어야 했나~”



Ada berbagai alasan mengapa kehadiran Sun-yeong membuat Yujin merasa terkekang dan tidak nyaman berada di rumahnya sendiri. Pertama, karena tidak memiliki sosok ibu dalam hidupnya, Yujin tidak tahu cara berinteraksi dengan wanita yang lebih tua darinya. Kedua, Sun-yeong bertingkah seakan-akan rumah itu miliknya, atau seperti seorang ibu yang sedang mengunjungi rumah putrinya. Menggunakan selimut milik Yujin, duduk dan menonton TV di ruang tamu, dan memakan makanan dengan sesuka hatinya. Kita tidak tahu apa alasan Sun-yeong datang ke rumah Yujin, mungkin saja Sun-yeong telah ditelantarkan oleh keluarganya sendiri dan ia menganggap keluarga Yujin sebagai satu-satunya kerabat yang dekat dengannya. 



Jin-hyeong dengan perlahan membuka pintu kamar Minsu dan merebahkan Minsu di atas tempat tidur. Yujin melepas sepatunya dan sambil melangkah sambil berjinjit. Di atas meja makan terletak tiga cangkir kopi dari Paris yang Yujin beli sebagai hadiah pernikahan. Cangkir itu hanya pernah ia pakai sekali saat pesta kepindahan rumah. Dengan berhati-hati Yujin meletakkan cangkir itu di wastafel. Ujung salah satu cangkir itu telah cuil. 

Secara bersamaan, Jin-hyeong, yang berdiri di depan kamar Minsu, dan Yujin, yang berdiri di depan wastafel beranjak mendekati selimut wol yang terbentang di ruang tamu. Yujin dan Jin-hyeong saling bertatapan, lalu bersamaan melihat ke arah selimut itu. Ekspresi wajah dua imo yang sedang tertidur itu terlihat begitu damai.

Jin-hyeong pun mematikan AC, sementara Yujin mematikan TV. Kemudian, keduanya dengan perlahan memasuki kamar utama dan menutup pintu kamar itu tanpa mengeluarkan suara.


진형은 조용히 방문을 열고 민수를 침대에 뉘였고,

유진은 신을 벗고 발끝으로 살금살금 걸어 들어갔다.


식탁 위에 유진이 혼수로 해온 서브마린 파리스 클래식 잔이 세 개 놓여 있었다.

집들이 이 후로 꺼내 쓴 적이 없는 물건이었다.

유진은 그것들을 조심스럽게 들고 개수대로 가져다 놓았다.

잔 하나는 이가 빠져 있었다.


민수의 방문 앞에 선 진형과 싱크대 앞에 선 유진이 

동시에 양모 이불 발치로 다가갔다.

잠깐 마주친 두 사람의 눈길은 동시에 이불 쪽으로 옮아갔다.

잠든 이모들은 어쩌면 저토록 평화로울 수 있을까 싶은 표정이었다.


진형이 에어컨을, 유진이 티브이를 껐다.

두 사람은 가만한 몸짓으로 안방으로 들어간 다음

소리 나지 않게 문을 닫았다.




Lee Kyung-ran (lahir di Kota Daegu)

    - debut: novel “Atap Hari Ini” (2018) diterbitkan oleh Shinchun Munye

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >