Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Chunsa / Nolyang / Tamchun

#Citra Musik Korea l 2023-03-17

Citra Musik Korea

Chunsa / Nolyang / Tamchun

Chunsa 

Maeng Sa-seong adalah seorang cendikiawan dinasti Joseon yang pernah menjabat sebagai menteri di bawah raja Sejong pada abad 15 masehi. Dia terkenal sebagai pejabat yang bersih dan sangat rendah hati. Bahkan saat bepergian pun, dia lebih memilih menunggangi sapi layaknya seorang petani, daripada memilih kendaraan para pejabat pada umumnya, seperti tandu ataupun kereta kuda. Selain itu, pengetahuannya tentang musik juga sangat dalam. Dia adalah seorang pemusik yang tekun, jasanya sangat besar dalam melestarikan musik tradisional Korea pada masa awal dinasti Joseon. Salah satu karya puisi sijo miliknya yang terkenal adalah Gangho Sasiga yang berarti ‘Bernyanyi Lagu Empat Musim’. Sedangkan Chunsa (춘사) yang berarti 'Lagu Musim Semi' adalah salah satu bagian dari puisi itu yang telah dibuat menjadi sebuah lagu. Liriknya menceritakan kegembiraan yang meluap-luap saat musim semi, musim yang indah untuk minum arak makgeoli dengan sajian ikan segar di tepi sungai. 


Nolyang

Hari Chunbun adalah titik balik musim semi di Korea. Bila hari Chunbun tiba, itu artinya musim dingin telah berlalu dan musim dingin benar-benar datang, berganti dengan musim semi. Di hari Chunbun durasi siang dan malam adalah sama. Hari ini juga menjadi hari di mana orang-orang mulai kembali bekerja dan beraktivitas. Dahulu para petani memulai aktivitasnya dengan memperbaiki pagar rumah yang rusak setelah membeku saat musim dingin yang kemudian menjadi retak setelah suhu semakin menghangat. Mereka juga mengolah tanah untuk ditaburi benih-benih tanaman. Musim semi juga waktunya masyarakat menyaksikan indahnya bunga-bunga bermekaran, udara yang sejuk, dan cuaca yang bagus. Oleh karena itu, dahulu saat musim semi dating, masyarakat Korea berbondong-bondong keluar rumah, menikmati hari-hari musim semi dengan memetik bunga azalea lalu mengolahnya menjadi kue hwajeon. Nolyang adalah lagu pertama yang dinyanyikan dalam rangkaian lagu Seonsori Taryeong. Lagu ini telah diaransemen ulang menjadi lagu dengan melodi yang pas untuk dinikmati saat berpiknik di musim semi. 


Tamchun

Seorang penyair dari Dinasti Song, Tiongkok, pernah menulis sebuah puisi yang berjudul Tamchun (탐춘) yang artinya ‘Berkelana Mencari Musim Semi’. Dalam puisinya sang penyair menuangkan apa yang ada di benaknya, musim semi yang sepertinya sudah tiba, tetapi tak tahu kapan bunganya mekar tetapi setelah dicari-cari ke sana kemari, tanpa sadar musim semi yang ditunggu-tunggu malah sudah hadir di depan rumahnya. Musim semi memang sangat ditunggu semua orang, tetapi sayangnya, musim semi yang sangat pendek ini sekarang jadi semakin pendek karena fenomena pemanasan global. Bahkan akhir-akhir ini seperti tak terasa, seperti lewat begitu saja, seolah-olah setelah musim dingin, langsung musim panas. Tetapi begitulah, meski sangat singkat namun selalu dirindukan semua orang. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >