Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Shimeun Beodeul / Danga Sacheolga / Jeongga Sacheolga

#Citra Musik Korea l 2023-02-17

Citra Musik Korea

Shimeun Beodeul / Danga Sacheolga / Jeongga Sacheolga

Shimeun Beodeul

Ada satu peribahasa Korea yang mengatakan bahwa Sungai Daedonggang akan mencair saat musim usu dan musim gyeongchip. Usu adalah musim saat salju dan es mencair sedangkan gyeongchip adalah musim saat katak-katak yang selesai hibernasi akan bangun. Saat itu air sungai yang membeku selama musim dingin akan mulai mencair dan kapal-kapal bisa kembali berlayar. Di sekitar dermaga juga akan terdengar isak tangis dan air mata dari orang-orang yang akan berpisah dengan teman dan saudaranya yang hendak berlayar. Lagu Shimeun Beodeul (심은 버들) atau yang berarti Pohon Dedalu Yang Ditanam menggambarkan salah satu suasana itu.

Aku menanam pohon dedalu untuk kekasih hatiku mengikat kudanya,

Tapi ia selalu mematahkan ranting kering tiap kali ia pergi untuk mencambuk kudanya

Aku berpikir semua ranting ini akan bernasib sama, menjadi cambuk untuk mencambuk kuda yang mengikutinya

Puluhan juta ranting yang tersisa hanya akan menahan kebencian yang keluar setiap tahun


Danga Sacheolga

Di dermaga orang-orang tidak hanya mengucap selamat tinggal, tetapi juga menyambut orang-orang yang mereka cintai datang saat es di sungai mencair. Menurut para psikolog, orang-orang cenderung terobsesi dengan kerugian yang kecil daripada keuntungan besar. Itulah sebabnya ada banyak lagu tentang kesedihan karena perpisahan daripada tentang kebahagiaan dari sebuah pertemuan. Lagu Danga Sacheolga (사철가) atau Lagu Empat Musim menggambarkan betapa cepatnya waktu berlalu dan hidup manusia sangat singkat.

Di gunung-gunung bunga telah mekar, musim semi datang

Tapi meski telah tiba, dunia terasa sepi

Kemarin masih muda, tapi hari ini sudah menua, betapa pilunya

Meski manusia hidup seratus tahun,

Jika hari-harinya penuh kesakitan, tidur dan khawatir, 

malah belum tentu hidup sampai 40 tahun

Dia akan berubah menjadi debu di alam lain setelah ia mati


Jeongga Sacheolga

Danga adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi sebagai pemanasan untuk mengendurkan otot-ototnya sebelum menyanyikan lagu pansori. Pansori sendiri merupakan lagu yang sarat akan emosi, sedangkan danga sedikit berbeda dengan pansori, punya ciri khas dengan cara menyanyinya yang lebih tenang. Sementara itu, dalam lagu jeongga, perasaan dan emosinya tidak diekspresikan. Rasa senang, marah, dan sedih tidak terlihat dari luar, tetapi orang yang mendengarnya tetap bisa merasakannya. Itulah ciri khas atau keindahan lagu jeongga, berbagai macam perasaan dan emosi yang disampaikan pada pendengar tidak tersampaikan secara tersurat melainkan tersirat. Itu juga yang menjadi alasan mengapa lagu danga terdengar sangat berbeda dari lagu jeongga meski liriknya sama.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >